Selasa, 31 Mei 2016

Total Productive Maintenance




Apa itu Total Productive Maintenance dan Bagaimana Cara Menerapkan TPM?

Dalam suatu perusahaan  pasti  dibutuhkan maintenance  untuk proses produksi maupun untuk  kegiatan operasional. Dalam konsepnya maintenance tersebut  adalah suatu fungsi yang ada pada bidang industri manufaktur  yang memiliki fungsi pentng sama  halnya dengan  fungsi-fungsi  produksi.  Bila perusahaan memiliki peralatan seperti mesin misalnya, maka perusahaan tersebut akan berusahan untuk tetap menggunakan mesin hingga waktu yang lebih lama agar proses produksi bisa berjalan dengan lancar.
Bila mesin dapat digunakan dengan baik dan secara terus menerus maka hasil produksinya juga akan baik. Kontinuitas produksi akan terjamin dengan adanya mesin yang tetap bisa digunakan dalam jangka waktu lebih lama.  Untuk mendapatkan semua itu maka perusahaan harus  melakukan perawatan terhadap mesin atau peralatan yang dimiliki oleh perusahaan.
Perusahaan manapun  sebaiknya memberikan  perawatan  terbaik bagi peralatan/ mesin yang digunakan untuk proses produksi. Mengingat pada beberapa perusahaan terutama perusahaan manufactur, mereka sangat tergantung dari produksi  dan hasil produksi tersebut

Bila perusahaan mampu memproduksi produk dengan kualitas yang bagus maka produk pun akan mudah dijual dipasaran dan keuntungan perusahaan akan lebih maksimal.  Sedangkan bila perusahaan tidak memaksimalkan perawatan apda mesin/ peralatan mereka, saat beroperasi  mungkin akan terjadi beberapa kendala yang menyebabkan  produk yang dihasilkan tidak berkualitas.  Mesin produksi sangat   erat kaitannya dengan proses produksi. Bila produksi  lancar maka mesin produksi  tersebut mampu bekerja dengan baik.
1. Pengertian Maintenance
Maintenance atau pemelihataan merupakan suatu kegiatan yang  bertujuan untuk memelihara atau menjaga peralatan atau mesin yang dimiliki suatu perusahaan  termasuk  juga proses perbaikan dan penggantian  yang dibutuhkan  agar kegiatan operasi  produksi bisa terus berlangsung dengan baik. Dengan adanya  pemeliharaan tersebut maka peralatan atau mesin  dapat digunakan  sesuai dengan perencanaan  proses produksi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap mesin atau peralatan  diantaranya adalah:
  • Pengecekan terhadap mesin/ Peralatan
Pada setiap periode tertentu maka sangat baik  bagi perusahaan untuk melakukan pengecekan terhadap mesin yang dimiliki. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah mesin baik-baik saja  
  • Perminyakan
Perminyakan atau meminyaki mesin sangat penting untuk operasional produksi. Mesin yang dipelihara dengan  baik  seperti halnya memperhatikan minyak sebagai pelumasnya, hal ini akan memberikan umur mesin/ peralatan menjadi lebih tahan lama.
  • Perbaikan terhadap kerusakan mesin/ peralatan
Setelah dilakukan proses pengecekan maka bila terjadi kerusakan pada salah satu mesin harus dilakukan perbaikan/ reparasi  terhadap kerusakan tersebut. Perbaikan tersebut bisa dilakukan sendiri oleh bagian teknisi perusahaa atau bagian luar perusahaan yang dipilih.
  • Penggantian sparepart
Jika memang harus menggantikan beberapa sparepart yang dimiliki oleh mesin yang rusak, maka harus dipilih sparepart pengganti yang jauh lebih berkualitas sekalipun harganya  lebih mahal.
Pada beberapa kasus maka ada dua jenis penurunan yang terjadi pada mesin atau peralatan diantaranya adalah:
  • Penurunan mesin karena kesalahan manusia
Mesin atau peralatan juga bisa rusak atau mengalami penurunan karena kesalahan manusia atau human error.  Hal ini akan mempercepat mesin menjadi aus, mesin yang mendapatkan perlakuan kasar dan tidak sewajarnya akan cepat rusak dan menurun  performanya.
  • Penurunan mesin secara alami
Kerusakan mesin atau peralatan ini dikarenakan oleh  keausan pada mesin sendiri karena telah digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama, hal ini tdiak berhubungan dengan  kesalahan manusia.
Untuk menghindari masalah kerusakan yang lebih parah maka dibutuhkan suatu metode untuk menangani masalah tersebut dengan suatu metode yang  tepat. Yang menjadi harapan dari pemeliharaan mesin tersebut adalah  untuk mempertahankan kondisi peralatan atau mesin agar  memiliki  fungsi yang lebih baik dan komponennya bisa memiliki umur yang lebih panjang. Selain itu perawatan mesin/peralatan juga ditujukan  sebagai sautu tindakan yang dilakukan  agar bisa menggantikan komponen  mesin yang sesuai dalam jangka waktu tertentu sebelum terjadi kerusakan yang fatal.
2. Pengertian Total Productive Maintenance
Total produktive maintenance merupakan suatu hubungan  kerjasama yang saling berkaitan antara bagian produksi dengan perawatan  secara keseluruhan untuk meningkatkan produktivitas, meminimalkan biaya produksi, serta berupaya  untuk meningkatkan  kemampuan peralatan  atau mesin secara keseluruhan pada perusahaan manufaktur.
Konsep TPM ini sebenarnya mencakup semua hal yang berhubungan dengan perawatan termasuk suatu implementasi yang ada  di lapangan. Proses TMP ini akan mengikut sertakan pekerja yang ada pada perusahaan yang bersangkutan  dari bagian produksi untuk mengurangi kerusakan mesin atau peralatan semaksimal mungkin.
Kegiatan dalam TPM meliputi beberapa hal diantaranya adalah:
  • Keikutsertaan operator mesin
Semua operator mesin yang ada pada perusahaan tersebut harus bertanggung jawab terhadap  kerusakan dan kondisi mesin yang digunakan untuk proses produksi.  Sebisa mungkin mereka harus ikut andil dalam   pemeliharaan mesin sejak awal, misalnya saja adalah dengan  membersihkan mesin setelah  digunakan, melumas mesin. Selain itu operator mesin juga harus melakukan inspeksi   pertama kali untuk mengetahui bagaimana kondisi dari mesin yang digunakan tersebut.
  • Peran teknisi
Beberapa teknisi akan diperlukan dalam suatu sistem  meintenance tersebut  namun  teknisi-teknisi hanya  akan menyelesaikan masalah mesin ayau peralatan yang cukup serius seperti halnya ketika terjadi perbaikan atau penggantian mesin dan mesin mengalami kerusakan yang terlalu parah.
  • Peran staff teknik
Dalam suatu sistem operasional perusahaan sangat baik bila dibentuk suatu staff teknik yang  bertugas untuk menganalisa  permasalahan yang timbul, memberikan ide dan solusi  terhadap masalah yang timbul sekaligus memberikan pandangan  tentang maintenance yang baik bagi perusahaan.
Pada beberapa pabrik yang ada di Indonesia  kegiatan TPM ini  secara keseluruhan akan dikerjakan oleh bagian maintenance.  Pada perusahaan kecil  maintenance akan berada di bawah naungan  bagian produksi. Bagian-bagian tersebut akan memiliki  tugas  yang berbeda  sehingga sering menimbulkan ketidakcocokan yang merugikan perusahaan.
Elemen yang terdapat pada Total Productive Maintenance diantaranya:
  • Menciptakan sistem preverentive maintenance
Tujuan  dai TPM adalah untuk menciptakan suatu sistem  yang berguna untuk memperpanjang umur dari mesin atau  peralatan yang dimiliki.
  • Memaksimalkan kinerja mesin
Dengan adanya TPM tersebut maka kinerja mesin/ peralatan akan semakin maksimal  secara keseluruhan. Dengan performa yang maksimal tentu  akan memudahkan dalam proses produksi.
  • Adanya kerja sama banyak pihak
Adanya TPM akan  melibatkan banyak pihak seperti halnya pihak manajemen tertinggi dalam perusahaan, karyawan yang terdiri dari teknisi maupun operator mesin.
2.1 Tujuan dari Total Productive Mantenance
Dalam pelaksanaannya tentu ada tujuan yang ingin dicapai dalam TPM,  kegiatan yang dilakukan dalam TPM tersebut merupakan  kegiatan yang mendukung bagi kegiatan lain yang bersifat komersil. Seperti halnya kegiatan operasional perusahaan lainnya maka maintenance harus dilakukan dengan  efektif, efisien dan dengan mengeluarkan biaya yang   minim. Mesin/ peralatan akan sesuai dengan target yang diharapkan karena   tidak mengalami  kerusakan.
Berikut beberapa tujuan dari TPM untuk perusahaan  menufactur:
  • Produksi barang yang baik
Adanya perawat  yang dilakukan  pada mesin/ peralatan menimbulkan  proses produksi bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi menjadi lebih maksimal.  Kemampuan berproduksi akan semakin baik karena mesin bisa beroperasi dengan baik tanpa masalah apapun.
  • Menjaga kualitas produk
Bila mesin atau peralatan yang digunakan untuk produksi bagus maka kualitas produk yang dihasilkan  juga cukup bagus. Demikian juga sebaliknya, kualitas produk bukan  hanya ditentukan oleh bahan baku yang digunakan namun juga bergantung pada proses produksinya. Proses produksi sangat bergantung pada mesin/peralatan yang digunakan pabrik. Jadi semakin bagus mesin yang  digunakan maka semakin baik pula kualitas produk yang dihasilkan.
  • Meminimalkan biaya perawatan
Perawatan mesin  harus dilakukan secara  bertahap, hal ini sangat membantu   mengurangi biaya perawatan  ketika mesin rusak total. Sebelum mesin rusak maintenance harus dilakukan secara terus menerus,  tujuannya untuk menghindari kerusakan yang parah sekaligus menghindari adanya penggantian  sparepart  secara keseluruhan.
  • Jaminan keselamatan kerja
Mesin/peralatan yang digunakan saat produksi  bisa  mencelakai  karyawan ketika mesin tersebut mengalami masalah. Sebelum hal itu terjadi sebaiknya dilakukan maintenance secara terus menerus agar mesin bisa beroperasi dengan baik dan tidak menggangu keselamatan  pekerja.
  • Memperpanjang umur mesin/ peralatan
Tiap perusahaan menginginkan masa pemakaian mesin/ peralatan yang dimilikinya jauh dari perkiraan sebelumnya. Jika ingin demikian maka  mesin/peralatan harus dirawat dengan baik sejak awal, jangan menunggu saat mesin mengalami masalah atau bahkan mesin mengalami  kerusakan total baru ada tindakan perbaikan.
3. Jenis-jenis Maintenance
Perawatan yang dilakukan oleh perusahaan manufactur  dibedakan menajdi beberapa  jenis perawatan. Sekalipun tujuan dari perawatan tersebut adalah sama namun penerapannya atau cara yang dilakukan sedikit berbeda satu sama lain.
Berikut beberapa jenis-jenis   maintenance:
3.1 Planned Maintenance
Pemeliharaan terhadap mesin/ peralatan ini dilakukan secara terencana, pemeliharan ini akan terorganisir  dan dilakukan dengan pemikiran ke arah masa depan. Dalam proses perencanaan perbaikan ini  akan melibatkan  pengendalian dan pencatatan rencana  yang telah disusun sebelumnya.  Program maintenance yang akan dilakukan dalam perencanaan pelmeliharaan terencana ini adalah secara  dinamis. Perlu adanya pengawasan  dan pengendalian  dengan baik  dari  karyawan maintenance  terhadap beberapa informasi dari mesin  bersangkutan.
Pemeliharaan mesin secara terencana ini ditujukan untuk  mengatasi berbagai masalah  yang dialami oleh pihak maintenance  maupun manager perusahaan.  Dalam pemelihataan ini akan digunakan beberapa data  pendukung  seperti laporan terhadap permintaan pemelihataan, laporan pemeriksaan. Laporan terhadap perbaikan dan beberapa laporan lainnya.
Bagian-bagian dari pemeliharaan terencana diantaranya adalah:
  • Tindakan pencegahan
Pemeliharaan pencegahan ini merupakan  pemeliharaan terhadap  mesin/ peralatan agar  tidak menimbulkan kerusakan  yang tidak terduga sebelumnya. Hal ini sangat membantu kelancaran proses produksi  sehingga semua fasilitas dalam produksi  akan mendapatkan  jaminan kelancarannya.
  • Pemeliharaan berdasarkan prediksi
Pemeliharaan ini didasarkan  pada prediksi   hasil suatu analisa  maupun evaluasi data yang bersifat operasional.  Prediksi tersebut bisa dberupa data tentang temperatur, vibrasi,  data getaran mesin maupun data lainnya yang bisa dianalisa dan diprediksi. Perencanaan  pemeliharaan ini bisa dilakukan  berdasarkan data yang diberikan oleh  bagian maintenance di lapangan.
  • Pemeliharaan perbaikan
Kegiatan maintenance ini merupakan suatu kegiatan yang dilakukan  apabila terjadi kerusakan  pada mesin/peralatan yang  menggangu sistem operasi produksi.
3.2 Autonomous Maintenance
Pemeliharaan terhadap mesin/ peralatan  tersebut dilakukan secara mandiri yang meliputi semua kegiatan  untuk peningkatan produktivitas  dan efisiensi mesin/peralatan  yang dlakukan oleh operator maintenance bersangkutan.  Dalam pemeliharaan ini  dikenal  beberapa prinsip yaitu prinsip 5S  seperti Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke.
Seiri merupakan proses untuk menyingkirkan beberapa benda yang tidak penting dan tidak diperlukan, sedangkan  Seiton merupakan  proses untuk meletakkan barang atau benda yang diperlukan secara teratur agar terlihat lebih rapi. Konsep selanjutnya dalam pemeliharaan ini adalah Seiso yang berarti membersihkan beberapa peralatan maupun tempat kerja setelah dipakai. Seikatsu adalah  cara yang dilakukan untuk  membuat standart kebersihan  baik berupa   pemberian minyak atau pelumasan maupun proses inspeksi. Konsep terakhir dalam pemeliharaan ini adalah Shitsuke yang  berarti  peningkatan  kemampuan dan moral   untuk pemeliharaan mesin  lebih baik lagi.
4.  Analisa Total Productive Maintenance
Dalam TPM  ada beberapa kegiatan dan tindakan yang dilakukan  yang tidak hanya terfokus pada pencegahan  terhadap kerusakan mesin/ peralatan namun juga bertujuan untuk meminimalkan downtime dari mesin/peralatan bersangkutan.   Sebenarnya ada banyak faktor yang menyebabkan kerugian terhadap  efisiensi mesin/ peralatan  yang dimiliki perusahaan  sehingga mesin tersebut tidak bisa digunakan secara efektif dan efisien sesuai dengan harapan  perusahaan. Ketika mesin/peralatan yang dimiliki oleh perusahaan tidak efisien  lagi maka perusahaan yang akan mengalami kerugian.
Dalam penggunaan mesin/ peralatan  maka harus diukur efisiensi maupun efektifitas mesin/peralatan tersebut untuk produksi.  Efisiensi  merupakan suatu proses yang mengukur performa dari  sumber daya relatif  terhadap beberapa standart yang telah ditetapkan. Sedangkan efektivitas merupakan  suatu karakter  dari proses pengukuran  pencapaian  output dari suatu sistem produksi. Dengan menggunakan mesin/ peralatan yang efisien tersebut maka  akan memaksimalkan  kinerja  mesin/ peralatan.
5. Jenis-jenis pekerjaan Maintenance
Dalam  maintenance  maka ada beberapa tindakan yang sangat efektif dan efisien untuk mencegahan masalah yang berhubungan dengan mesin tersebut. Masalah-masalah tersebut akan muncul ketika  pekerjaan maintenance yang mampu dikerjakan oleh bagian lainnya  terabaikan.
Beberapa pekerjaan maintenance untuk TPM diantaranya adalah:
  • Membersihkan debu
Hal ini terlihat sangat sepele namun efeknya bisa berpengaruh pada mesin yang  digunakan untuk proses produksi. Membersihkan debu tersebut adalah cara yang mudah dan ringan, selain itu cara lain yang digunakan adalah denga memberikan pelumasan  saat diperlukan dan mengencangkan bagian mesin yanng  telah kendur.
  • Perbaikan terhadap mesin/ peralatan yang dianggap ringan
Untuk  pencegahan terhadap peralatan/ mesin  agar tidak mengalami  masalah adalah dengan cara  melakukan perbaikan  terhadap mesin  yang dianggap ringan.
Pekerjaan  yang bisa dilakukan untuk membersihkan serta melakukan perbaikan  yang ringan terhadap  mesin makan meminimalkan kerusakan mesin tersebut.  Hasil dari pekerjaan  yang tepat untuk total productive maintenance  akan mengurangi downtime peralatan/ mesin yang dimiliki perusahaan.  Tugas  maintenance  kepada bagian-bagian lain bukan hanya bagian mesin  diharapkan bisa meningkatkan kesadaran bagi mereka  berapa pentingnya perawatan terhadap mesin/peralatan produksi.
Kesadaran masing-masing individu dalam suatu perusahaan  tersebut adalah bersifat mendidik mereka  agar bertanggung jawab terhadap perawatan mesin maupu komponen lain yang saling berhubungan satu sama lain. Konsep dalam Total Productive  Maintenance  akan memberikan kesadaran  tentang bagaimana mesin/ peralatan tersebut mampu bekerja dengan baik, mengapa mesin  mengalami kerusakan, bagaimana cara memperbaiki mesin dengan baik, serta bagaimana cara yang tepat untuk membedakan suara mesin yang bagus dengan suara mesin yang  tidak bagus.
Bila dalam suatu perusahaan bukan hanya pihak maintenance atau bagian operator mesin saja yang memiliki kesadaran  maka  tahap berikutnya adalah pendelegasian tugas kepada  karyawan atau operator untuk  melakukan pekerjaan seputar maintenance. Penjadwalan yang teratur untuk proses total productive maintenance tersebut sangat efektif untuk peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.

Secara berkesinambungan meningkatkan semua kondisi operasional dalam sebuah sistem produksi dengan cara menstimulasi daily awareness dari semua karyawan.” – Seichi Nakajima.
Total Productive Maintenance atau TPM adalah salah satu metode proses maintenance yang dikembangkan untuk meningkatkan produktifitas di area kerja, dengan cara membuat proses tersebut lebih reliable dan lebih sedikit terjadi pemborosan (waste). Metode ini merupakan bagian dari Lean Manufacturing.
TPM berfungsi untuk memelihara pabrik dan peralatannya agar selalu dalam kondisi prima. Untuk memenuhi tujuan ini, diperlukan maintenance yang prefentif dan prediktif. Dengan mengaplikasikan prinsip TPM kita dapat meminimalisir kerusakan pada mesin. Masalah yang umum terjadi pada mesin misalnya kotor, mur dan baut hilang, oli jarang diganti, kebocoran, bunyi-bunyi tak normal, getaran berlebihan, filter kotor, dan sebagainya dapat diminimalisir dengan TPM.
Sesungguhnya terbengkalainya mesin lebih sering disebabkan oleh kurangnya keterlibatan operator dalam memelihara mesin, dan cenderung menyerahkan semua masalah perawatan kepada staf maintenance. Prinsip TPM mengatakan bahwa operator harus mampu melakukan perawatan dan perbaikan ringan apabila terjadi masalah pada mesin. Operator juga harus memiliki sedikit keterampilan maintenance. Dengan demikian, masalah pada mesin dapat segera diatasi sebelum masalah bertambah kompleks. Ketergantungan pada staf maintenance dapat dikurangi, sehingga maintenance hanya fokus menangani masalah yang lebih besar saja.
Untuk implementasi TPM, unit produksi dan maintenance harus bekerja bersamaan. Penerapannya akan melibatkan seluruh karyawan dalam melakukan perawatan mesin, peralatan dan bertujuan meningkatkan produktifitas. Indikator kesuksesan implementasi TPM diukur dengan OEE (Overall Equipment Effectiveness) dan parameternya mencakup berbagai jenis kerugian (losses) yang terjadi seperti downtime, changeover, speed loss (perlambatan mesin), idle (mesin menganggur), stoppages (mesin berhenti), startup (mesin dinyalakan/diaktifkan), defect (cacat) dan rework (pengerjaan ulang).
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, implementasi TPM yang akurat dan praktis akan meningkatkan produktifitas dalam keseluruhan organisasi. Manfaat lebih mendetail dari aplikasi TPM adalah:
  • Sebuah budaya bisnis yang dirancang untuk secara berkelanjutan akan meningkatkan efisiensi dari total production system.
  • Berlakunya suatu pendekatan yang terstandar dan sistematik, dimana semua kerugian (losses) terantisipasi dengan baik.
  • Semua departemen yang memiliki pengaruh terhadap produktifitas akan memiliki mindset yang prediktif terhadap penghambat produktifitas.
  • Organisasi yang transparan menuju zero losses.



APA ITU TPM ( Total Productive Maintenance )
Total Productive Maintenance atau TPM adalah salah satu metode proses maintenance yang dikembangkan untuk meningkatkan produktifitas di area kerja, dengan cara membuat proses tersebut lebih reliable dan lebih sedikit terjadi pemborosan (waste). Metode ini merupakan bagian dari Lean Manufacturing.
TPM berfungsi untuk memelihara pabrik dan peralatannya agar selalu dalam kondisi prima. Untuk memenuhi tujuan ini, diperlukan maintenance yang prefentif dan prediktif. Dengan mengaplikasikan prinsip TPM kita dapat meminimalisir kerusakan pada mesin. Masalah yang umum terjadi pada mesin misalnya kotor, mur dan baut hilang, oli jarang diganti, kebocoran, bunyi-bunyi tak normal, getaran berlebihan, filter kotor, dan sebagainya dapat diminimalisir dengan TPM.



Definisi TPM
l Peppard dan Philip (1997) menjelaskan bahwa pada
TPM, mesin-mesin dipelihara dan tim yang ada tidak
menungg...

l Menurut Imai (1998), TPM berorientasi pada
perangkat keras (hardware), melalui tindakan
preventive maintenance terhadap ...

l TPM adalah teknik silang fungsional yang melibatkan
Bagian Produksi dan Bagian Pemeliharaan dengan
tujuan mencegah kerus...

Prinsip-prinsip TPM
l Meningkatkan efektivitas dan efisiensi peralatan secara
menyeluruh- Overall Equipment Efficiency (OE...
Tujuan TPM
Meningkatkan produksi sekaligus meningkatkan moral,
tanggung jawab dan kepuasan kerja karyawan.
l Total efektiv...
Manfaat TPM
l Meningkatkan produktivitas alat
l Mengurangi waktu kerusakan alat
l Meningkatkan kapasitas pabrik
l Menurunk...
Pilar Utama TPM
TPM mencakup delapan bagian penting dengan tanggung jawab
tersendiri yang dikenal sebagai pilar. Pilar-pil...


8 komentar:

  1. Encep hidayat 2012440116 TM SMA 7... Materi TP nya di copy pak... terimakasih...

    BalasHapus
  2. Pak materi otomasi system produksi belum ada ya pak?? Terimakasih..

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Encep hidayat 2012440116 TM SMA 7... Materi TP nya di copy pak... terimakasih...

    BalasHapus
  5. purnomo 2012440135 TM SMA 7 P2K UMJ...OTOMASI SISTEM PRODUKSI BAGAIMANA PAK?

    BalasHapus
  6. Akhmad Yasin 2012440104 TM SMA 7 P2K UMJ
    Pak bagaimana keterkaitan TPM dengan Otomasi Sistem Produksi?
    Dan apakah dampak yg terjadi apabila dalam perusahaan diterapkan Otomasi Sistem Produksi tetapi tidak melaksanakan TPM.?

    BalasHapus
  7. Achmad choirul anam 2013447050
    Terima kasih atas penjelasannya sangat bermanfaat dan menambah wawasan 👍👍

    BalasHapus
  8. Komaruddin 2010 440 103
    apakah berkaitan dengan Otomasi Sistem Produksi?

    BalasHapus